Ads 468x60px

Selasa, 02 Oktober 2012

MENGOPERASIKAN DAN MERAWAT PERALATAN OTOMATIS


MENGOPERASIKAN DAN MERAWAT PERALATAN OTOMATIS
Otomatisasi adalah penggantian peran manusia sebagai pengontrol/ pengendali dengan alat instrument pengendali (controller) yang bekerja secara oto mat atau disebut otomat controller. Jadi pengendalian otomat adalah pengendalian terhadap proses atau sistem tanpa meibatkan peran manusia secara langsung.
Sistem kontrol adalah suatu sistem atau cara pengaturan secara otomatis yang langsung dari jarak jauh, yang antara lain salah satu contohnya mesin diesel penggerak utama kapal bisa dikendalikan secara jarak jauh dari suatu ruang pengendali yang terpisah. Alat-alat kontrol otomatis yang terpadu dibuat bekerja sendiri secara langsung.
Kegunaan sistem otomatik ini adalah :
1.  Memastikan bahwa fungsi-fungsi pengendalian individu untuk mengendalikan mesin diesel induk
2.  dilakukan dalam rangkaian yang benar.
3.  Mencegah pengoperasian yang salah.
4.  Mengurangi pengoperasian personil untuk tugas rutin.
Sebagaimana pengoperasian konvensional, perintah-perintah individu diberikan dengan menggerakan handle telegraph mesin.
Transmitter kecepatan yang diinginkan dari sistem kontrol jarak jauh otomatik digabungkan dengan telegraph kamar mesin, sehingga dalam kedua bentuk operasi itu telegraph mesin dan pengoperasian pengendalian jarak jauh otomatik, penyeleksian kecepatan mesin induk yang diinginkan dilakukan dengan satu tuas yang sama. Meskipun demikian hanya bagian mekanisnya saja dari telegraph mesin yang digunakan secara bersama. Secara electris kedua sistem sepenuhnya terpisah. Hal ini memberikan kepastian bahwa satu kerusakan pada salah satu sistem tidak akan mempengaruhi sistem yang lainnya.
16.1. PERSIAPAN
Sebelum mengoperasikan peralatan otomatis, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain :
16.1.1. Syarat Operator Peralatan Otomatis
Menjadi operator peralatan otomatis, maka harus ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh operator tersebut antara lain :
1. Mengetahui sasaran atau proses yang dikehendaki.
2.    Mengetahui harga dan satuan yang dikehendaki dari sistem atau proses yang dikendalikan (desired value/DV).
3.    Mengetahui jenis alat ukur (instrumentation/measuring devis-ce) yang digunakan sebagai penunjukkan harga sasaran yang diukur atau dikendalikan (measured value/MV).
4.    Mengetahui dan memahami membaca nilai atau harga yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.
5.    Mampu membandingkan dan menghitung besar kecilnya deviasi yang terjadi.
6. Mengetahui cara melakukan koreksi dan pengaturan perbaikan berdasarkan hasil perbandingan antara nilai yang dikendalikan dengan nilai yang dikehendaki tersebut.
16.1.2. Pemeriksaan
Pemeriksaan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebelum kita melaksanakan pengoperasian peralatan otomatis, antara lain :
1.    Periksa sistem kelistrikan dan sumber tenaga.
2.    Periksa sistem kontrol di anjungan
3.    Periksa sistem alarm
4.    Periksa sistem komunikasi antara anjungan dan kamar mesin 5. Periksa simulating dan test sistem
16.2. JENIS-JENIS PERALATAN
Jenis-jenis peralatan otomatis terbagi berdasarkan letak kontrol peralatan tersebut, diantaranya :
16.2.1. Di Kamar Mesin
Pada kapal dengan instalasi motor diesel, alat-alat kontrol otomatis bantu tersebut meliputi :
1.    Tekanan bahan bakar dan minyak pelumas
2.    Suhu gas buang motor
3.    Tekanan dan suhu minyak pelumas
4.    Salinitas ( kadar garam ) pada mesin pembuat air tawar
5.    Tekanan dan suhu air pendingin motor
6.    Permukaan air got/b ilge/lensa
7. Pendeteksi kebakaran (Fire detector : smoke/ flame/ heat detector) 8. Ketel bantu / boiler ( pengapian, tekanan steam/uap, water level )

16.2.2. Di Anjungan
Kontrol peralatan otomatis yang terdapat di anjungan sebagai berikut ini :
1.    Electronic Cubicle (Kotak elektronik)
2.    Peralatan elektronik dari unit remote control otomatik dan catu daya yang terkait, ditampung dalam switch gear.
3.    Operation Panel (Panel-panel operasi)
4.    Sistem remote kontrol otomatik dioperasikan dari sebuah panel pada konsol di anjungan
5.    Transmitter Remote Kontrol
6.    Terpasang di dalam telegraph mesin di anjungan
7.    Dua Transmitter Impuls
8.    Proximity type switches untuk mendeteksi kecepatan baling-baling yang sebenarnya.
9.    Peralatan Pada Mesin Diesel
10.              Sistem remote kontrol otomatik yang mengendalikan katup-katup 11. Engine Control Room
Tenaga penggerak utama kapal dan unit pendorong haluan (bow thruster) dapat dikontrol dari anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan mempunyai keuntungan :
1.    Pelaksanaan perintah dari anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat dan konsisten, sehingga pengoperasian kapal lebih lancar.
2.    Memungkinkan untuk mengatur putaran mesin atau baling-baling lebih akurat.
3. Masinis tidak harus berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih bebas melakukan pemeriksaan semua peralatan di kamar mesin.
16.2.3. Klasifikasi
Sistem kontrol dapat diklasifikasikan berdasarkan: 16.2.3.1. Rangkaian Sinyal Pengendalian
Rangkaian sinyal pengendalian terdiri dari :
1.    Sistem kontrol loop terbuka (open loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya (input) berdiri sendiri, tidak tergantung dari keluaran (out put) dari proses.
2.    Sistem kontrol loop tertutup ( close loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya tergantung dari keluaran (out put). Sistem ini dapat bekerja secara manual atau otomatis. Pada sistem ini tidak memerlukan kalibrasi yang tinggi karena ada sistem umpan balik (feed back) dalam melaksanakan kontrolnya.
Umpan balik (feedback) adalah merupakan sifat dari sistem kontrol loop tertutup yang memungkinkan keluaran dibandingkan dengan masukan terhadap sistem sehingga aksi kontrol lebih akurat. Sehingga pada sistem ini setiap perubahan nilai output mempengaruhi pengendalian. Contoh : sistem mesin kemudi dan pengontrolan terhadap sistem pemanasan air.
16.2.3.2. Medianya
Jenis medianya terdiri dari :
1.    Cara Pneumatik / Angin (Pneumatic control system)
2.    Cara Hidrolik ( Hydrolic control system )
3. Kombinasi
Sistem kontrol ini bisa menggunakan kombinasi antara sistem kontrol hidrolik dan elektrik maupun antara sistem kontrol pneumatik dan elektrik. Sehingga otomatis sistem kontrol ini akan menggabungkan beberapa cara dari sistem kontrol yang akan menyempurnakan keuntungan dari sistem kontrol ini (lebih menguntungkan).
Tetapi tentunya faktor kerugiannya terdapat pada biaya didalam operasional maupun perawatan dan penempatannya.
16.2.4. Cara Mengoperasikan
Mesin induk bisa dioeparasikan secara manual dari MCR melalui sistem remote kontrol pneumatic atau dari anjungan melalui sistem remote control otomatis. Bilamana dioperasikan dari anjungan, tuas pemindahan harus di set pada posisi bridge control.
Setiap perubahan perintah di anjungan selama operasi dengan remote kontrol otomatik dari anjungan, menyebabkan nadanya sinyal acoustic pendek pada MCR. Pada sistem siemens supplied engine telegraph, posisi telegraph di anjungan memungkinkan juga ditunjukan di MCR.
16.2.4.1. Pemindahan Pengoperasian
Pemindahan pengoperasiannya ada beberapa cara , antara lain sebagai berikut ini :
1. Changeeover to bridge control
Bila power supply telah dihidupkan dan tuas pemindah di set pada posisi bridge control berarti sistem remote control disiapkan untuk pengoperasian dari anjungan. Pada saat pemindahan pengoperasian lampu manual mati, lampu bridge berkedip dan audible alarm menyala. Pemindahan pengoperasian ke bridge control secara penuh dilaksanakan dengan menekan tombol bercahaya bridge di kontrol anjungan. Alarm sekarang padam dan lampu bridge yang berkedip berganti jadi menyala tetap. Dan sekarangdi dalam pengoperasian sepenuhnya dilaksanakan dari anjungan.

2. Change over to manual
Dengan menggerakan kembali tuas pembalik dari posisi bridge control, pengendalian dapat setiap saat dipindahkan lagi ke mesin tanpa waktu tunda. Hal ini ditunjukan dengan lampu manual.
Sebelum pemindahan dilaksanakan tuas pengaturan kecepatan harus ditempatkan pada posisi pengaturan kecepatan saat itu untuk menjaga perubahan kecepatan yang mendadak selama pemindahan. Lampu bridge yang berkedip dan audible alarm menunjukan bahwa sistem remote kontrol otomatik yang dioperasikan dari anjungan tidak lama lagi akan dip indahkan. Dengan menekan tombol bridge tersebut berarti pemindahan kontrol dibatalkan.
16.2.4.2. Menjalankan
Cara menjalankannya seperti di bawah ini :
1.    Pindahkan tuas telegraph dari posisi stop ke posisi ahead atau astern.
2.    Rate transmitter di set pada starting reference value.
Bila mesin diesel yang dijalankan dengan udara star melampaui batas putaran yang ditetapkan cut off speed 1 akan menyebabkan katup solenoid start untuk udara start akan de energize.
Bila mesin tidak berhasil dijalankan pada usaha start yang pertama, maka proses yang dijelaskan di atas akan diulangi secara otomatik pada saat kecepatan mesin turun di bawah nilai minimum.
16.2.4.3. Mematikan
Pindahkan tuas telegraph pada posisi off, hal ini menyebabkan katup selenoid ahead atau astern akan de energize tanpa ditunda, selanjutnya tuas bahan bakar bergerak ke posisi stop dan nilai refern kecepatan nol (zero speed reference value) diajukan ke woodward governor.
16.3. MERAWAT PERALATAN OTOMATIS
Tahapan merawat peralatan otomatis dapat dilihat di bawah ini :
1.    Periksa sistem kelistrikan kapal
2.    Periksa fungsi sinyal-sinyal
3. Periksa master controller dan slave controller
4. Periksa sistem hidrolik
16.4. GANGGUAN DAN CARA MENGATASI
Pengoperasian peralatan kontrol otomatis pada perlengkapan di dalam ruang mesin lebih aman dan ekonomis, tetapi jika pengoperasian tidak normal, kesalahan fungsi akan menyebabkan pengoperasian yang tidak ekonomis dan akibat yang serius. Oleh karena itu, pelepasan/pembongkaran, pember-sihan, pengecekan, dan pengetesan sangat diperlukan pada perlengkapan kontrol otomatis, hubungan perpipaan dan perkawatan/wirings berfungsi dengan tepat

pada setiap waktu. Pada saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar mesin tidak dilayani secara langsung atau tidak ada yang jaga dikamar mesin , maka mualim jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai adanya hal yang tidak beres di kamar mesin, tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel (audio & visual) pada panel monitor.
Hal tersebut mengharuskan kita untuk melakukan pembongkaran/pelepasan, pembersihan, pengecekan, pengete s-an, dan lain-lain, sebagaimana mestinya. Hal-hal yang harus diperiksa pada peralatan kontrol otomatis dapat dilahat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13.    Gangguan Pada Sistem Kontrol Elektrik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan
Cara Mengatasinya
Komponen rusak terkena air
Ganti dan hindari terkena air
Terbakarnya semikonduktor
Ganti sesuai dengan kapasitas
Terbakarnya kondensor
Ganti sesuai dengan kapasitas
Terbakarnya transformer tegangan dan arus
Ganti, sesuaikan dengan tegangan dan arus listrikyang tersedia
Putus hub jalur listrik
Sesuaikan dengan daya listrik
Patahnya spring/p egas
Ganti dan gunakan dengan ukurannya
Koil relay yang korsleting, putus
Ganti dan isolasi instalasi kelistrikan tidak bocor
Kerusakan     limit switch dan micro
swit
Ganti dan sesuaikan ukurannya
Putusnya kawat resistor
Ganti         dan       periksa        sumber
kelistrikannya
Kerusakan pada timer
Ganti dan aturlah sesuai kebutuhan
Kerusakan tuas geser
Ganti sesuai kebutuhan
Rusaknya sikat pada motor, kendor dan komutator yang kotor
Bersihkan atau ganti sesuai kebutuhan

Tabel 14. Gangguan Pada Sistem Kontrol Hydrolik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan
Cara Mengatasinya
Kebocoran sistem perpipaan
Periksa dan perbaiki kebocoran
Tenaga yang dihasilkan berkurang
Periksa kebocoran (minyak hidrolik kurang) dan tambah minyak hidrolik
Keakuratan daya (out put) kurang
Periksa      motor/     pompa    hidrolik,
sesuaikan dayanya
Handle/tuas patah/rusak
Ganti dan      sesuaikan  letaknya atau
ganti yang rusak
Respon kurang cepat
Periksa     sistem    hidro lik,  bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Perpipaan bocor, perbaiki.
Minyak      hidrolik    kurang,    tambah
kapasitasnya.
Tekanan     minyak    hidrolik    tidak
terkontrol (Monometer rusak)
Ganti      monometer    dan              sesuaikan
tekanannya
Delievary valve aus/rusak
Perbaiki     atau   ganti   sesuai   dengan
ukurannya
Ada udara dalam sistem hidrolik
Buang udara yang ada didalam sistem hidrolik

Tabel 15. Gangguan Pada Sistem Kontrol Pneumatik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan
Cara Mengatasi
Tekanan udara kurang
Periksa       tabung/botol     udara,     isi
kembali sesuai tekanannya.
dengan kapasitas kompresor udara.
Kebocoran sistem perpipaan
Periksa dan perbaiki kebocoran
Tenaga yang dihasilkan berkurang
Periksa kebocoran/ udara kurang dan tambah sesuai tekanannya.
Keakuratan daya (out put) kurang
Periksa motor penggerak, sesuaikan dayanya.
Adanya     air    pada    sistem    minyak
hidrolik, ganti minyak hidrolik
Handle/tuas patah/rusak
Ganti dan sesuaikan letaknya
Respon kurang cepat
Periksa     sistem   perpipaan,   perbaiki
kebocoran
Periksa relay valve, bersihkan kotoran yang menyumbat.
Tekanan udara kurang, tambah
Delievary valve rusak
Ganti dan sesuaikan
Tekanan     udara    tidak    terkontrol
(Monometer rusak)
Perbaiki     atau   ganti   sesuai   dengan
tekanannya

1 komentar: