MENGOPERASIKAN DAN
MERAWAT PERALATAN OTOMATIS
Otomatisasi adalah penggantian peran
manusia sebagai pengontrol/ pengendali dengan
alat instrument pengendali (controller) yang bekerja secara oto mat atau
disebut otomat controller. Jadi
pengendalian otomat adalah pengendalian terhadap proses atau sistem tanpa meibatkan peran manusia secara
langsung.
Sistem kontrol adalah
suatu sistem atau cara pengaturan secara otomatis yang langsung dari jarak jauh, yang
antara lain salah satu contohnya mesin diesel penggerak utama kapal bisa
dikendalikan secara jarak jauh dari suatu ruang pengendali yang terpisah. Alat-alat kontrol
otomatis yang terpadu dibuat bekerja
sendiri secara langsung.
Kegunaan
sistem otomatik ini adalah :
1.
Memastikan bahwa fungsi-fungsi pengendalian individu untuk mengendalikan mesin diesel induk
2.
dilakukan dalam rangkaian yang benar.
3.
Mencegah pengoperasian yang salah.
4.
Mengurangi pengoperasian personil untuk tugas rutin.
Sebagaimana pengoperasian konvensional, perintah-perintah individu
diberikan dengan menggerakan handle
telegraph mesin.
Transmitter kecepatan yang diinginkan dari
sistem kontrol jarak jauh otomatik digabungkan
dengan telegraph kamar mesin, sehingga dalam kedua bentuk operasi itu telegraph
mesin dan pengoperasian pengendalian jarak jauh otomatik, penyeleksian
kecepatan mesin induk yang diinginkan dilakukan dengan satu tuas yang sama. Meskipun demikian hanya bagian mekanisnya
saja dari telegraph mesin yang
digunakan secara bersama. Secara electris kedua sistem sepenuhnya terpisah. Hal ini memberikan kepastian bahwa satu kerusakan pada salah satu sistem tidak akan
mempengaruhi sistem yang lainnya.
16.1.
PERSIAPAN
Sebelum mengoperasikan peralatan
otomatis, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain :
16.1.1.
Syarat Operator Peralatan Otomatis
Menjadi operator peralatan
otomatis, maka harus ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh operator tersebut antara lain
:
1. Mengetahui
sasaran atau proses yang dikehendaki.
2.
Mengetahui
harga dan satuan yang dikehendaki dari sistem atau proses yang dikendalikan (desired value/DV).
3.
Mengetahui jenis alat ukur (instrumentation/measuring devis-ce) yang
digunakan sebagai
penunjukkan harga sasaran yang diukur atau dikendalikan
(measured value/MV).
4.
Mengetahui dan memahami membaca nilai atau harga yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.
5.
Mampu membandingkan dan menghitung besar kecilnya deviasi yang terjadi.
6.
Mengetahui cara melakukan koreksi dan pengaturan perbaikan berdasarkan hasil perbandingan antara nilai
yang dikendalikan dengan nilai yang dikehendaki
tersebut.
16.1.2.
Pemeriksaan
Pemeriksaan salah satu kegiatan
yang wajib dilakukan sebelum kita melaksanakan pengoperasian peralatan otomatis, antara
lain :
1.
Periksa sistem kelistrikan dan sumber tenaga.
2.
Periksa sistem kontrol di anjungan
3.
Periksa sistem alarm
4.
Periksa sistem komunikasi antara anjungan dan kamar mesin
5.
Periksa simulating dan test sistem
16.2.
JENIS-JENIS PERALATAN
Jenis-jenis peralatan otomatis
terbagi berdasarkan letak kontrol peralatan tersebut,
diantaranya :
16.2.1. Di Kamar Mesin
Pada kapal dengan instalasi motor
diesel, alat-alat kontrol otomatis bantu tersebut
meliputi :
1.
Tekanan
bahan bakar dan minyak pelumas
2.
Suhu gas buang motor
3.
Tekanan
dan suhu minyak pelumas
4.
Salinitas ( kadar garam ) pada mesin pembuat air tawar
5.
Tekanan dan suhu air pendingin motor
6.
Permukaan
air got/b ilge/lensa
7.
Pendeteksi kebakaran (Fire detector : smoke/ flame/ heat detector) 8. Ketel bantu / boiler
( pengapian, tekanan steam/uap, water level )
16.2.2. Di
Anjungan
Kontrol
peralatan otomatis yang terdapat di anjungan sebagai berikut ini :
1.
Electronic Cubicle (Kotak elektronik)
2.
Peralatan elektronik dari unit remote control otomatik dan catu
daya yang terkait,
ditampung dalam switch gear.
3.
Operation Panel (Panel-panel operasi)
4.
Sistem remote kontrol otomatik dioperasikan dari sebuah panel
pada konsol di anjungan
5.
Transmitter Remote Kontrol
6.
Terpasang di dalam telegraph mesin di anjungan
7.
Dua Transmitter Impuls
8.
Proximity type switches untuk mendeteksi kecepatan baling-baling yang sebenarnya.
9.
Peralatan Pada Mesin Diesel
10.
Sistem remote kontrol otomatik yang
mengendalikan katup-katup 11. Engine Control Room
Tenaga penggerak utama kapal dan unit pendorong haluan
(bow thruster) dapat dikontrol dari
anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan mempunyai keuntungan :
1.
Pelaksanaan perintah dari anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat dan konsisten, sehingga pengoperasian
kapal lebih lancar.
2.
Memungkinkan untuk mengatur putaran mesin atau baling-baling lebih akurat.
3. Masinis tidak harus
berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih bebas melakukan pemeriksaan semua
peralatan di kamar mesin.
16.2.3.
Klasifikasi
Sistem kontrol dapat
diklasifikasikan berdasarkan: 16.2.3.1.
Rangkaian Sinyal Pengendalian
Rangkaian sinyal
pengendalian terdiri dari :
1.
Sistem kontrol loop terbuka (open loop control
system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi
pengontrolannya (input) berdiri sendiri, tidak tergantung dari keluaran (out put) dari
proses.
2.
Sistem kontrol loop tertutup ( close loop control
system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi
pengontrolannya tergantung dari keluaran (out put). Sistem ini dapat bekerja
secara manual atau otomatis. Pada sistem ini tidak memerlukan kalibrasi yang tinggi karena ada sistem umpan balik (feed back) dalam
melaksanakan kontrolnya.
Umpan balik (feedback)
adalah merupakan sifat dari sistem kontrol loop tertutup yang memungkinkan
keluaran dibandingkan dengan masukan terhadap sistem sehingga aksi kontrol lebih akurat.
Sehingga pada sistem ini setiap perubahan nilai output mempengaruhi
pengendalian. Contoh : sistem mesin kemudi dan pengontrolan terhadap sistem pemanasan air.
16.2.3.2. Medianya
Jenis
medianya terdiri dari :
1.
Cara Pneumatik / Angin (Pneumatic control system)
2.
Cara Hidrolik ( Hydrolic control system )
3. Kombinasi
Sistem kontrol ini
bisa menggunakan kombinasi antara sistem kontrol hidrolik dan elektrik maupun antara sistem
kontrol pneumatik dan elektrik. Sehingga otomatis sistem kontrol ini akan
menggabungkan beberapa cara dari sistem kontrol
yang akan menyempurnakan keuntungan dari sistem kontrol ini (lebih
menguntungkan).
Tetapi tentunya faktor kerugiannya
terdapat pada biaya didalam operasional maupun perawatan dan penempatannya.
16.2.4.
Cara Mengoperasikan
Mesin induk bisa dioeparasikan secara
manual dari MCR melalui sistem remote kontrol pneumatic atau dari anjungan
melalui sistem remote control otomatis. Bilamana dioperasikan dari
anjungan, tuas pemindahan harus di set pada posisi bridge control.
Setiap perubahan perintah di anjungan
selama operasi dengan remote kontrol otomatik
dari anjungan, menyebabkan nadanya sinyal acoustic pendek pada MCR. Pada sistem
siemens supplied engine telegraph, posisi telegraph di anjungan memungkinkan juga ditunjukan di MCR.
16.2.4.1.
Pemindahan Pengoperasian
Pemindahan pengoperasiannya ada
beberapa cara , antara lain sebagai berikut ini
:
1.
Changeeover to bridge control
Bila power supply telah dihidupkan
dan tuas pemindah di set pada posisi bridge control berarti sistem remote
control disiapkan untuk pengoperasian dari anjungan. Pada saat pemindahan
pengoperasian lampu manual mati, lampu bridge berkedip dan audible
alarm menyala. Pemindahan pengoperasian ke bridge control secara
penuh dilaksanakan dengan menekan tombol bercahaya bridge di kontrol anjungan. Alarm
sekarang padam dan lampu bridge yang berkedip berganti jadi menyala
tetap. Dan sekarangdi dalam pengoperasian sepenuhnya dilaksanakan dari
anjungan.
2. Change over
to manual
Dengan menggerakan
kembali tuas pembalik dari posisi bridge control, pengendalian dapat
setiap saat dipindahkan lagi ke mesin tanpa waktu tunda. Hal ini ditunjukan dengan lampu manual.
Sebelum pemindahan
dilaksanakan tuas pengaturan kecepatan harus ditempatkan pada posisi pengaturan kecepatan saat
itu untuk menjaga perubahan kecepatan
yang mendadak selama pemindahan. Lampu bridge yang berkedip dan audible
alarm menunjukan bahwa sistem remote kontrol otomatik yang dioperasikan dari anjungan tidak lama lagi
akan dip indahkan. Dengan menekan
tombol bridge tersebut berarti pemindahan kontrol dibatalkan.
16.2.4.2. Menjalankan
Cara
menjalankannya seperti di bawah ini :
1.
Pindahkan tuas telegraph dari posisi stop ke posisi ahead
atau astern.
2.
Rate transmitter di set pada starting reference
value.
Bila mesin diesel yang dijalankan
dengan udara star melampaui batas putaran yang
ditetapkan cut off speed 1 akan menyebabkan katup solenoid start untuk
udara start akan de energize.
Bila mesin tidak
berhasil dijalankan pada usaha start yang pertama, maka proses yang dijelaskan di atas
akan diulangi secara otomatik pada saat kecepatan mesin turun di bawah nilai minimum.
16.2.4.3. Mematikan
Pindahkan tuas telegraph pada posisi off,
hal ini menyebabkan katup selenoid ahead atau astern akan de energize tanpa
ditunda, selanjutnya tuas bahan bakar bergerak
ke posisi stop dan nilai refern kecepatan nol (zero speed reference value) diajukan ke woodward governor.
16.3.
MERAWAT PERALATAN OTOMATIS
Tahapan
merawat peralatan otomatis dapat dilihat di bawah ini :
1.
Periksa
sistem kelistrikan kapal
2.
Periksa fungsi sinyal-sinyal
3. Periksa master
controller dan slave controller
4.
Periksa sistem hidrolik
16.4.
GANGGUAN DAN CARA MENGATASI
Pengoperasian
peralatan kontrol otomatis pada perlengkapan di dalam ruang mesin lebih aman
dan ekonomis, tetapi jika pengoperasian tidak normal, kesalahan fungsi akan
menyebabkan pengoperasian yang tidak ekonomis dan akibat yang serius. Oleh karena
itu, pelepasan/pembongkaran, pember-sihan, pengecekan, dan pengetesan sangat diperlukan pada
perlengkapan kontrol otomatis,
hubungan perpipaan dan perkawatan/wirings berfungsi dengan tepat
pada setiap waktu.
Pada saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar mesin tidak dilayani secara langsung
atau tidak ada yang jaga dikamar mesin , maka mualim jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai
adanya hal yang tidak beres
di kamar mesin, tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel (audio
& visual) pada panel monitor.
Hal tersebut mengharuskan kita untuk
melakukan pembongkaran/pelepasan, pembersihan,
pengecekan, pengete s-an, dan lain-lain, sebagaimana mestinya. Hal-hal yang harus diperiksa pada peralatan
kontrol otomatis dapat dilahat pada tabel di bawah ini.
Tabel
13. Gangguan
Pada Sistem Kontrol Elektrik Dan Cara Mengatasinya
Gangguan
|
Cara Mengatasinya
|
Komponen rusak terkena air
|
Ganti dan hindari terkena air
|
Terbakarnya semikonduktor
|
Ganti sesuai dengan kapasitas
|
Terbakarnya kondensor
|
Ganti sesuai dengan kapasitas
|
Terbakarnya transformer tegangan
dan arus
|
Ganti, sesuaikan dengan tegangan
dan arus
listrikyang tersedia
|
Putus hub jalur listrik
|
Sesuaikan dengan daya listrik
|
Patahnya spring/p egas
|
Ganti dan gunakan dengan
ukurannya
|
Koil relay yang korsleting,
putus
|
Ganti dan isolasi instalasi
kelistrikan tidak bocor
|
Kerusakan limit switch dan micro
swit |
Ganti dan sesuaikan ukurannya
|
Putusnya kawat resistor
|
Ganti dan periksa sumber
kelistrikannya |
Kerusakan pada timer
|
Ganti dan aturlah sesuai
kebutuhan
|
Kerusakan tuas geser
|
Ganti sesuai kebutuhan
|
Rusaknya sikat pada motor,
kendor dan
komutator yang kotor
|
Bersihkan atau ganti sesuai
kebutuhan
|
Tabel 14.
Gangguan Pada Sistem Kontrol Hydrolik Dan Cara Mengatasinya
Gangguan
|
Cara Mengatasinya
|
Kebocoran sistem perpipaan
|
Periksa dan perbaiki kebocoran
|
Tenaga yang dihasilkan berkurang
|
Periksa kebocoran (minyak
hidrolik kurang)
dan tambah minyak hidrolik
|
Keakuratan daya (out put) kurang
|
Periksa motor/ pompa hidrolik,
sesuaikan dayanya |
Handle/tuas patah/rusak
|
Ganti dan sesuaikan letaknya atau
ganti yang rusak |
Respon kurang cepat
|
Periksa sistem hidro
lik, bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Perpipaan bocor,
perbaiki.
Minyak hidrolik kurang, tambah
kapasitasnya. |
Tekanan minyak hidrolik tidak
terkontrol (Monometer rusak) |
Ganti monometer dan sesuaikan
tekanannya |
Delievary valve aus/rusak
|
Perbaiki atau ganti sesuai dengan
ukurannya |
Ada udara dalam sistem hidrolik
|
Buang udara yang ada didalam
sistem hidrolik
|
Tabel 15.
Gangguan Pada Sistem Kontrol Pneumatik Dan Cara Mengatasinya
Gangguan
|
Cara Mengatasi
|
Tekanan udara kurang
|
Periksa tabung/botol udara, isi
kembali sesuai tekanannya.
dengan
kapasitas kompresor udara.
|
Kebocoran sistem perpipaan
|
Periksa dan perbaiki kebocoran
|
Tenaga yang dihasilkan berkurang
|
Periksa kebocoran/ udara kurang
dan tambah sesuai tekanannya.
|
Keakuratan daya (out put) kurang
|
Periksa motor penggerak, sesuaikan dayanya.
Adanya air pada sistem minyak
hidrolik, ganti minyak hidrolik |
Handle/tuas patah/rusak
|
Ganti dan sesuaikan letaknya
|
Respon kurang cepat
|
Periksa sistem perpipaan, perbaiki
kebocoran
Periksa relay valve, bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Tekanan
udara kurang, tambah
|
Delievary valve rusak
|
Ganti dan sesuaikan
|
Tekanan udara tidak terkontrol
(Monometer rusak) |
Perbaiki atau ganti sesuai dengan
tekanannya |
di jual dimana alatnya gan?
BalasHapus